Thursday, December 27, 2012

GLORY! GLORY! Muhammadiyah United


Sejak lama sebetulnya saya ingin sekali memposting sesuatu tentang ke-Muhammadiyah-an. Bahkan pada saat Muhammadiyah berulang tahun November lalu, saya ingin sekali mengabadikannya melalui tulisan semampu saya. Saat itu saya tidak sempat memposting beberapa kalimat yang mungkin bisa terangkum menjadi sebuah tulisan di blog ini, tetapi untudngnya saya sempat sedikit mengumpulkan beberapa kalimat di 'garbage bin' online saya (baca: twitter).

Di ranah twitter itu,  saya bercerita mengapa hidup saya begitu erat dengan Muhammadiyah. Saya hidup dan dibesarkan dari pola pikir keagamaan Papa yang sangat Muhammadiyah. Saya tak tertarik sebetulnya menjabarkan apa dan bagaimana ajaran Muhammadiyah, Anda pun mungkin sudah banyak yang tahu (bahkan lebih baik mungkin dari penulis). Papa saya dulu aktivis Pemuda Muhammadiyah di Banjarmasin, ketika beliau menikah lalu hijrah ke Jakarta, ke-Muhammadiyah-annya sepertinya tak luntur, meski sibuk di kantor dan praktis tak bisa lagi berkecimpung dikeorganisasian Muhammadiyah, saya tahu papa tetap memberikan sumbangsih dalam bentuk lain kepada Muhammadiyah. Ketika papa punya rezeki lebih, papa mendonasikan sedikit dari yang beliau punya pasti ke tempat amal usaha Muhammadiyah terdekat. Either masjid, sekolah dsb.

Papa merupakan Pangeran dengan empat putri. Easy to guess, keempat putrinya tentu saja disekolahkan di Sekolah Muhammadiyah. Sekolah Muhammadiyah terdekat dari rumah kami di Pamulang adalah Muhammadiyah Setiabudi Pamulang yang terletak di Reni Jaya. Saat most of parents meng-insist anaknya untuk belajar giat supaya bisa masuk sekolah negeri unggulan, papa sama sekali tak menuntut itu. Papa menuntut kami tetap belajar giat untuk hasil terbaik, tetapi tetap kami anak-anaknya tak punya pilihan, sekolahnya HARUS di Muhammadiyah :D

Akhirnya seperti rantai yang tak pernah putus, sekolah Muhammadiyah di Reni Jaya itu pun mencatat bahwa papa mungkin sebagai salah satu orangtua paling royal karena anaknya, keluar satu masuk satu, lulus anak yang satu, masuk lagi anak yang satu. (Sekedar informasi, saya adalah the Youngest Daughter-nya papa, apakah berarti keturunannya papa selesai menuntut ilmu di sekolah Muhammadiyah itu? TENTU TIDAK! Cucu pertama papa, sampai sekarang masih aktif tercatat sebagai siswa di sana) HAHAHA!

Hal paling tak bisa dihindari juga adalah, ke-famous-an mama saya di sekolah itu. Gimana gak famous? Mama saya pun tercatat sebagai Ibu yang lebih dari 15 tahun wara-wiri ngambil raport di sekolah yang sama. Saya pribadi, bersekolah di Muhammadiyah 6 tahun lamanya, sejak tingkat SMP hingga SMA. Belom lagi ketiga kakak saya lainnya :D

Saya tidak menyesal, justru bangga bisa dibesarkan di lingkungan Muhammadiyah. Sempat bergabung di IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah), sempat ikut meramaikan IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) meski tak lama, sempat bergabung di kelompok Drum Band Gita Nada Muhammadiyah, sampai trapped berkali-kali dengan forbidden story khas murid dan guru. HAHHA!

Therefore, tepat di SATU ABAD Muhammadiyah bulan lalu, saya tak henti melafazkan smoga Sang Surya-nya Muhammadiyah tetap bersinar dengan Syahadat yang tetap melingkar.

At the end of this story I wanna ask you to join me singing Our Anthem : AL ISLAM AGAMAKU, MUHAMMADIYAH GERAKANKU !


Nun walqolami wa maa yasturuun
Fastaabiqul khoirot

Wassalam






1 comment:

  1. Subhanallah... Super Sekali..
    Allah Tuhan kita, Islam Agama kita, Muhammadiyah Gerakan kita

    ReplyDelete